Terwujudnya tata kelola Pemerintah Desa Wonoploso yang baik dan transparan guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan sejahtera

Artikel

Bantengan Wonoploso: Ritual, Musik, dan Simbolisme dalam Pertunjukan Seni Jawa

19 Juli 2024 06:32:07

Administrator

346 Kali dibaca


Sejarah Desa Wonoploso, seperti kebanyakan desa di Indonesia, dipengaruhi oleh berbagai peristiwa sejarah yang telah terjadi di wilayah sekitarnya, termasuk masa kolonial Belanda. Warisan sejarah ini turut membentuk identitas dan karakter unik desa ini, yang hingga kini masih terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

 

Budaya Desa Wonoploso tercermin dalam seni, musik, tarian, dan upacara adatnya yang khas. Musik gamelan dan seni wayang kulit adalah beberapa contoh warisan budaya yang masih dilestarikan dan sering ditampilkan dalam berbagai acara dan perayaan di desa ini. Bantengan, sebagai salah satu seni pertunjukan yang menggambarkan pertempuran antara manusia dan banteng, menjadi daya tarik tersendiri yang mencerminkan kekayaan budaya lokal.

 

Di Mojokerto, bantengan berkembang menjadi sebuah pertunjukan seni yang lebih kompleks. Tidak hanya melibatkan kostum menyerupai banteng, tetapi juga mencakup unsur-unsur seni bela diri, tari, dan musik tradisional. Pertunjukan bantengan biasanya dilakukan pada acara-acara penting seperti syukuran, pernikahan, dan khitanan. Selain itu, bantengan juga sering diadakan sebagai bagian dari ritual ruwah desa atau grebek desa, yang bertujuan untuk menjaga harmoni dan kesejahteraan komunitas.

 

Sebagai salah satu contoh dari penyebaran bantengan, Desa Wonoploso mulai mengadopsi kesenian ini pada tahun 2014 dengan berdirinya grup bantengan Putro Taruno Linggar Jati Junior di bawah pimpinan Saudara Dani Kristiani. Bantengan di Desa Wonoploso telah menjadi bagian penting dari kehidupan budaya setempat. Pertunjukan bantengan di desa ini tidak hanya mempertahankan elemen-elemen tradisional tetapi juga menggabungkan unsur-unsur modern, seperti seni bela diri dan pengajian, yang menambah keunikan dan daya tariknya.

 

Dalam permainan bantengan, terdapat beberapa elemen dan konsep yang penting untuk dipahami dalam pertunjukannya. Pertama, simbolisme banteng dalam budaya Jawa bukan hanya karakter permainan tetapi juga melambangkan kekuatan, keberanian, dan kekuatan spiritual, di mana para pemain menggunakan kostum dan topeng banteng. Kedua, aspek hiburan dan ritual: bantengan sering diadakan dalam acara besar seperti upacara adat, festival, atau perayaan tradisional, menjadikannya bagian integral dari kehidupan budaya masyarakat. Ketiga, musik dan ritme: permainan bantengan sangat dipengaruhi oleh musik tradisional Jawa, seperti kendang dan gong, di mana ritme musik ini sering mengatur gerakan dan dinamika permainan. Keempat, bantengan bukan sekedar olahraga atau hiburan; ia memiliki makna budaya dan sosial yang kuat, mencerminkan kekayaan warisan budaya Indonesia, khususnya Jawa Timur.



#Bantengan #Wonosari #Wonoploso #Mojokerto #kkn

Kirim Komentar

Komentar Facebook

Pemerintah Desa

Statistik

Sinergi Program

Damar Mojo
Simanis Desa

Galeri

Komentar

Media Sosial

Peta Lokasi Kantor

Kantor Desa
Alamat:Jln. Sersan Hartono No. 01
Desa : Wonoploso
Kecamatan : Gondang
Kabupaten : Mojokerto
Kodepos : 61372

Statistik Pengunjung

Hari ini:5
Kemarin:112
Total Pengunjung:38.916
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:18.189.189.19
Browser:Mozilla 5.0